Makna Idul Adha Bagi Kehidupan Sehari-Hari Dalam Islam - Jika berbicara problem idul adha tentunya tidak akan lepas dari tiga tokoh penting dalam sejarah islam yaitu nabi ibrahim as , siti hajar dan nabi ismail sebagai anaknya. Ketiga orang ini selain sebagai kekasihnya allah tetapi juga memiliki tugas yang sangat besar lengan berkuasa dalam terbentuknya sebuah syariat islam dan kota makah.
Sejarah mengatakan bahwa suatu ketika nabi ibrahim ibrahim bermimpi untuk mengorbankan yaitu ismail yang gres berusia 7 tahun menurut sebagian pendapat 13 tahun yang bertepatan dengan hari tarwiyah tanggal 8 dzulhijah , tetapi datangnya mimpi tersebut menjadikan keraguan apakah benar-benar perintah allah atau dari syetan , di hari selanjutnya beliaupun bermimpi yang sama yaitu pada tanggal 9 dzulhijjah dan waktu tersebut bertepatan ketika dia berada di arafah maka di sebut lah hari arafah.
Di malam ketiga mimpi lagi yang sama dengan sebelumnya , maka nabi ibrahimpun yakin bahwa ini dari allah swt dan keesokan harinya dia pun bertekad melakukan nazarnya , maka hari tersebut pun di sebut dengan hari menyembelih kurban atau yaumun nahr. Yang mana ketika tersebut nabi ismail alaihi salam akan di sembelih oleh ayahnya nabi ibrahim berdasarkan perintah dari allah swt , tetapi ketika akan di laksanakan allah swt mengirimkan seekor qibas sebagai penggantinya dan cerita ini terdapat dalam sebuah ayat al-quran surat Ash-Shaaffaat ayat 102 – 109 yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya : Maka tatkala anak itu hingga (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim , Ibrahim berkata: “Hai anakku bersama-sama gua melihat dalam mimpi bahwa gua menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku , kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Yang Mahakuasa kau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya) , (nyatalah kesabaran keduanya).
Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim ,
bersama-sama kau telah membenarkan mimpi itu” , bersama-sama demikianlah Kami memberi akhir kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian ,
(yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”.
Dalam Satu cerita ini telah tumbuh aneka macam syariat islam yang kemudian di anjurkan untuk di laksanakan oleh umat nabi muhammad saw di antaranya puasa puasa tarwiyah , arafah dan ibadah qurban. Jika meneliti lebih lanjut lagi wacana cerita nabi ibrahim , ismail dan siti hajar ini banyak hal-hal yang tidak lepas darinya tersebut menyerupai halnya terbentuknya ka'bah , keluarnya air jam-jam , serta ibadah haji dan yang lainnya. Kesemuanya tersebut membuat kota makah menjadi suatu negara besar dengan banyak di padati para pendudk serta di kenal di seluruh dunia.
Jika kita mampu menyikapinya dengan baik , banyak sekali pembelajaran penting dan idul adha yang mampu di amalkan dalam kehidupan sehari-hari menyerupai halnya kesabaran seorang nabi yang begitu tinggi , keimanan yang luar biasa serta pengabdian seorang hamba terhadap rabbnya yang tiada bandingnya. Sebab siapa pun orangnya kalau jaman sekarang tidak mungkin akan berani mengorbankan anaknya dengan nrimo meskipun itu ialah perintah bahkan mampu di bilang satu dari seribu yang mampu melaksanakannya.
Selain itu menjadi suatu pembelajaran yang sangat bearti bahwa ketika kita mempunyai harta sebanyak dan seberharga apapun itu barang jangan hingga lupa akan zakat , shadaqah dan saling mengembangkan antar insan , alasannya itu merupakan perintah , sebagai mana nabi ibrahim mengorbankan sasuatu yang paling berharga yaitu anak tercintanya. Perlu kita ingat semua yang ada di dunia ini milik dan titipan allah termasuk diri ini , lalu apa yang di sayang kan demi menjalankan perintahnya toh yang di berikanpun bukan milik kita , materi menurut sebagian keterangan barang siapa yang mengshadaqahkan atau mengorbankan barang barang yang dia cintai dan di anggap paling berharga dengan nrimo demi berkembangnya nya syariat islam dan menjalankan peritah allah maka akan di ganti dengan yang lebih berharga lagi , bahkan dia akan termasuk orang-orang yang beruntung.
Maka dengan begitu jangan hingga datangnya hari-hari yang bersejarah ini hanya berlalu begitu saja tanpa mengambil makna idul adha yang mampu di terapkan untuk kemajuan hidup sehari-hari. Karena kalau kita mampu mengamalkannya meskipun hanya satu saja misalnya puasa idul adha yaitu arafah dan tarwiyah di pastikan akan termasuk mereka-mereka yang beruntung. Di selesai kata mudah-mudahan semua pembahasan ini , meskipun hanya sekilas saja , mudah-mudah mampu membawa manfaat yang besar.
Sejarah mengatakan bahwa suatu ketika nabi ibrahim ibrahim bermimpi untuk mengorbankan yaitu ismail yang gres berusia 7 tahun menurut sebagian pendapat 13 tahun yang bertepatan dengan hari tarwiyah tanggal 8 dzulhijah , tetapi datangnya mimpi tersebut menjadikan keraguan apakah benar-benar perintah allah atau dari syetan , di hari selanjutnya beliaupun bermimpi yang sama yaitu pada tanggal 9 dzulhijjah dan waktu tersebut bertepatan ketika dia berada di arafah maka di sebut lah hari arafah.
Di malam ketiga mimpi lagi yang sama dengan sebelumnya , maka nabi ibrahimpun yakin bahwa ini dari allah swt dan keesokan harinya dia pun bertekad melakukan nazarnya , maka hari tersebut pun di sebut dengan hari menyembelih kurban atau yaumun nahr. Yang mana ketika tersebut nabi ismail alaihi salam akan di sembelih oleh ayahnya nabi ibrahim berdasarkan perintah dari allah swt , tetapi ketika akan di laksanakan allah swt mengirimkan seekor qibas sebagai penggantinya dan cerita ini terdapat dalam sebuah ayat al-quran surat Ash-Shaaffaat ayat 102 – 109 yang berbunyi sebagai berikut :
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ
وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ
قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاء الْمُبِينُ
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ
سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
Artinya : Maka tatkala anak itu hingga (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim , Ibrahim berkata: “Hai anakku bersama-sama gua melihat dalam mimpi bahwa gua menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku , kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Yang Mahakuasa kau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya) , (nyatalah kesabaran keduanya).
Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim ,
bersama-sama kau telah membenarkan mimpi itu” , bersama-sama demikianlah Kami memberi akhir kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian ,
(yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”.
Dalam Satu cerita ini telah tumbuh aneka macam syariat islam yang kemudian di anjurkan untuk di laksanakan oleh umat nabi muhammad saw di antaranya puasa puasa tarwiyah , arafah dan ibadah qurban. Jika meneliti lebih lanjut lagi wacana cerita nabi ibrahim , ismail dan siti hajar ini banyak hal-hal yang tidak lepas darinya tersebut menyerupai halnya terbentuknya ka'bah , keluarnya air jam-jam , serta ibadah haji dan yang lainnya. Kesemuanya tersebut membuat kota makah menjadi suatu negara besar dengan banyak di padati para pendudk serta di kenal di seluruh dunia.
Jika kita mampu menyikapinya dengan baik , banyak sekali pembelajaran penting dan idul adha yang mampu di amalkan dalam kehidupan sehari-hari menyerupai halnya kesabaran seorang nabi yang begitu tinggi , keimanan yang luar biasa serta pengabdian seorang hamba terhadap rabbnya yang tiada bandingnya. Sebab siapa pun orangnya kalau jaman sekarang tidak mungkin akan berani mengorbankan anaknya dengan nrimo meskipun itu ialah perintah bahkan mampu di bilang satu dari seribu yang mampu melaksanakannya.
Selain itu menjadi suatu pembelajaran yang sangat bearti bahwa ketika kita mempunyai harta sebanyak dan seberharga apapun itu barang jangan hingga lupa akan zakat , shadaqah dan saling mengembangkan antar insan , alasannya itu merupakan perintah , sebagai mana nabi ibrahim mengorbankan sasuatu yang paling berharga yaitu anak tercintanya. Perlu kita ingat semua yang ada di dunia ini milik dan titipan allah termasuk diri ini , lalu apa yang di sayang kan demi menjalankan perintahnya toh yang di berikanpun bukan milik kita , materi menurut sebagian keterangan barang siapa yang mengshadaqahkan atau mengorbankan barang barang yang dia cintai dan di anggap paling berharga dengan nrimo demi berkembangnya nya syariat islam dan menjalankan peritah allah maka akan di ganti dengan yang lebih berharga lagi , bahkan dia akan termasuk orang-orang yang beruntung.
Maka dengan begitu jangan hingga datangnya hari-hari yang bersejarah ini hanya berlalu begitu saja tanpa mengambil makna idul adha yang mampu di terapkan untuk kemajuan hidup sehari-hari. Karena kalau kita mampu mengamalkannya meskipun hanya satu saja misalnya puasa idul adha yaitu arafah dan tarwiyah di pastikan akan termasuk mereka-mereka yang beruntung. Di selesai kata mudah-mudahan semua pembahasan ini , meskipun hanya sekilas saja , mudah-mudah mampu membawa manfaat yang besar.